Seperti di malam-malam sebelumnya
Di bawah selimut ia bersumpah
Di bawah sinar rembulan dan seonggok jantung yang telah mati
Menuntut bahagia sebab orang tercinta menghapusnya
Seperti di malam ia terjaga; remuk hati dan kepalanya
Digenggamnya janji-janji beserta muslihat hebat
Terkhianati dalam tidur, matanya tak pernah memandang lurus ke depan
Terjatuh, bangkit, dan menghidupi gertak gigi di samping raganya
Seperti di malam ketika surat itu lebur bersama rintik hujan
Ia hanya tahu caranya merangkak dengan tatih
Kakinya kaku, matanya buta, jiwanya hangus terbakar rasa percaya
Di bawah sana ia bersumpah
Siapa pun yang mati akan terbakar api neraka
Ia hanya tahu kakinya tak kunjung melesat ke bawah api neraka
Ia hanya tahu caranya memejam mata sampai jiwanya luluh berantakan
Seperti di malam-malam sebelumnya
Ia tergeletak di bawah dan tak lagi memandang dunianya iba
Seperti malam-malam sebelumnya
Ia lahir, dibangkitkan Sang Kuasa dari neraka.